Bulan Milik Siapa?

Ilustrasi

AstroNesia ~ Bulan kini menjadi sebuah properti masa depan yang dapat dijual mahal. Lalu, negara mana yang bisa mengklaim bulan sebagai miliknya? Apakah Amerika? 

Amerika adalah negara pertama yang berhasil mengirimkan manusia pertama ke bulan, yaitu Neil Armstrong dan Buzz Aldrin.

NASA selaku Badan Antariksa Amerika juga sudah memetakan dan melindungi daerah-daerah penelitian awal yang masuk dalam proyek Apollo mereka.

Amerika juga sempat mengeluarkan wacana untuk mengesahkan keberadaan Taman Nasional mereka di bulan tahun lalu dengan alasan mengamankan situs situs peninggalan misi Apollo.


Di sisi lain banyak negara dan para pengusaha yang melihat bulan sebagai sebuah lahan 'garapan' yang bisa diperjualbelikan dan dieksplorasi. Rusia sudah mempunyai rencana untuk membuat koloni pertama manusia mereka di bulan pada tahun 2030. Salah satu negara Asia yang unggul di sektor teknologi, Jepang, pun telah mengagendakan pembuatan cincin panel surya yang akan mengitari bulan untuk menghasilkan energi bagi mereka. 

Untuk saat ini, saling klaim rencana eksplorasi bulan memang menjadi hal yang belum mengkhawatirkan. Tetapi hal itu akan segera berubah beberapa tahun lagi saat roket-roket raksasa milik Nasa atau Space X sudah selesai dibuat. Dalam waktu dekat, lebih banyak manusia diprediksi bisa menjelajahi bulan, bahkan planet Mars. Saat bulan semakin 'sesak', bukan tidak mungkin bila saling klaim kepemilikan 'lahan' di bulan bisa berujung pada Perang Dunia ke-3. 

Oleh sebab itu, saat ini diperlukan regulasi yang jelas terkait hak-hak eksplorasi atau kepemilikan tanah di satelit bumi tersebut. Perjanjian baru antar negara-negara yang aktif melakukan eksplorasi di bulan juga harus segera disahkan. Tidak seperti 'Moon Agreement' atau Perjanjian Bulan yang pada tahun 1979 lalu di sahkan oleh PBB. 

Meski isi perjanjian tersebut bisa melindungi bulan dari klaim negara-negara di dunia, namun tercatat hanya ada 16 negara yang menandatanganinya. Bahkan, tidak ada satu negara yang tengah aktif dalam eksplorasi bulan yang berpartisipasi. Hal tersebut membuat bulan masih menjadi 'komoditi' emas bagi banyak negara di dunia yang berminat memperluas wilayahnya hingga ke luar angkasa.

Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi

No comments

Powered by Blogger.