Lubang Hitam Masif Dapat Menghalangi Pembentukan Bintang Di Galaksi
Ilustrasi lubang hitam |
AstroNesia ~ Sebuah studi baru telah memberikan wawasan lebih tentang bagaimana lubang hitam besar dapat menghalangi pembentukan bintang baru dalam galaksi tua.
Studi ini menemukan bahwa lubang hitam masif memuntahkan frekuensi radio yang memancarkan partikel yang memiliki kecepatan mendekati cahaya yang dapat menghalangi pembentukan bintang baru.
Penelitian ini memberikan bukti penting baru bahwa jet dari "frekuensi radio" yang mengalir dari lubang hitam pusat galaksi mencegah gas bebas panas untuk mendingin dan runtuh menjadi bayi bintang.
Megan Gralla dari Johns Hopkins menemukan bahwa jejak efek Sunyaev-Zel'dovich, yang biasanya digunakan untuk mempelajari kluster galaksi besar juga bisa digunakan untuk mempelajari banyak hal tentang formasi yang lebih kecil.
Efek SZ terjadi ketika elektron energi tinggi di gas panas berinteraksi dengan cahaya redup di latar belakang gelombang mikro kosmik, cahaya yang tersisa dari zaman awal ketika alam semesta seribu kali lebih panas dan satu miliar kali lebih padat dibanding hari ini.
Di luar angkasa, gas panas ditarik ke galaksi dapat mendingin dan memadat membentuk bintang. Beberapa gas juga masuk ke dalam lubang hitam galaksi, yang tumbuh bersama dengan populasi bintang. Siklus ini bisa mengulang terus-menerus; lebih banyak gas yang ditarik untuk mendingin dan memadat, lebih banyak bintang mulai bersinar dan lubang hitam di pusat galaksi juga tumbuh lebih besar.
Namun, hampir semua galaksi yang matang, galaksi besar yang disebut "elips" mempunyai gas tidak dingin lagi, yang pada akhirnya berarti tidak ada bintang baru.
Tobias Marriage, Gralla dan kolaborator mereka menemukan bahwa galaksi elips yang terus memancarkan frekuensi radio yang menembak dari lubang hitam di pusat galaksi masif semuanya mengandung gas panas dan langka dari bintang bayi. Itu memberikan bukti penting untuk hipotesis mereka bahwa pancaran frekuensi radio dari lubang hitam masif di pusatnya dapat menghalangi pembentukan bintang.
Studi ini diterbitkan dalam Jurnal Pemberitahuan Bulanan di Royal Astronomical Society.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
No comments