NASA: Kami Tidak Pernah Memprediksi Kegelapan Total
Pecinta Astronomi Indonesia - Isu Bumi Gelap Total yang katanya jatuh pada hari ini kian santer terdengar. Sampai-sampai ada broadcast message di BlackBerry Messenger yang menyatakan Negara India sudah gelap, dan bodohnya lagi banyak yang percaya akan hal itu.
Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang dituduh telah menyebarkan isu ini sempat angkat bicara. Dari berita-berita yang tak berdasar tentang kegalapan total yang bertebaran di internet, hampir 100% mengatasnamakan NASA. Padahal semua tahu tidak ada satupun benda luar angkasa yang dapat menghalangi sinar matahari yang diterima Bumi.
Dikutip dari situs web resmi NASA, "Tak akan ada penjajaran selama beberapa dekade ke depan. Bumi tak akan keluar dari garis orbitnya pada 2012. Dan walaupun penjajaran ini terjadi, tak akan ada pengaruhnya terhadap bumi. Bumi dan matahari selalu berada dalam posisi sejajar dengan sekitar pusat Galaksi Bima Sakti. Tapi kejadian tahunan ini tak ada konsekuensinya sama sekali. Kami tidak pernah memprediksi kegelapan total."
Badan Antariksa Indonesia (LAPAN) juga menanggapi isu kebohongan terbesar akhir tahun ini (setelah isu kiamat), "Informasi itu sangat rancu dan menyesatkan. Tidak ada pengelompokan di alam semesta, hanya orang awam yang percaya." kata Thomas Djamaluddin, Profesor Riset Astronomi-Astrofisika LAPAN.
Tidak berhenti sampai di situ, Badan Antariksa Malaysia (ANGKASA) juga menyangkal isu ini, mereka menyatakan yang percaya bumi gelap gulita 3 hari tandanya ia tidak tamat sekolah dasar.(astro_shly/infoastronomi)
Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang dituduh telah menyebarkan isu ini sempat angkat bicara. Dari berita-berita yang tak berdasar tentang kegalapan total yang bertebaran di internet, hampir 100% mengatasnamakan NASA. Padahal semua tahu tidak ada satupun benda luar angkasa yang dapat menghalangi sinar matahari yang diterima Bumi.
Dikutip dari situs web resmi NASA, "Tak akan ada penjajaran selama beberapa dekade ke depan. Bumi tak akan keluar dari garis orbitnya pada 2012. Dan walaupun penjajaran ini terjadi, tak akan ada pengaruhnya terhadap bumi. Bumi dan matahari selalu berada dalam posisi sejajar dengan sekitar pusat Galaksi Bima Sakti. Tapi kejadian tahunan ini tak ada konsekuensinya sama sekali. Kami tidak pernah memprediksi kegelapan total."
Badan Antariksa Indonesia (LAPAN) juga menanggapi isu kebohongan terbesar akhir tahun ini (setelah isu kiamat), "Informasi itu sangat rancu dan menyesatkan. Tidak ada pengelompokan di alam semesta, hanya orang awam yang percaya." kata Thomas Djamaluddin, Profesor Riset Astronomi-Astrofisika LAPAN.
Tidak berhenti sampai di situ, Badan Antariksa Malaysia (ANGKASA) juga menyangkal isu ini, mereka menyatakan yang percaya bumi gelap gulita 3 hari tandanya ia tidak tamat sekolah dasar.(astro_shly/infoastronomi)
No comments