SpaceX akan kirim koloni ke Planet Mars
Pecinta Astronomi Indonesia - Elon Musk, pendiri dan CEO dari SpaceX - sebuah perusahaan penerbangan antariksa - mengumumkan tentang rencananya untuk membentuk koloni Mars hingga 80.000 orang. Setiap penumpang diwajibkan membayar USD 500.000 atau sekitar Rp 4,8 miliar.
Kabarnya, Elon akan mengirim sekelompok perintis untuk terbang ke Planet Merah. Mereka akan membawa beberapa perlengkapan untuk membangun kubah transparan, yang diangkut dengan roket. Karena manusia tidak dapat bertahan tanpa oksigen, kubah dilengkapi dengan oksigen cair dan metana.
Elon berharap dia dapat membangun sebuah pemukiman kecil di Mars. Meski bukan mimpi yang sederhana, SpaceX yakin bisa mewujudkannya 10-15 tahun kemudian.
"Harga tiket tersebut terbilang cukup murah bagi mereka yang tinggal di negara-negara maju," ungkap Elon, seperti dilansir Extravaganzi.com, (1/12).
Berhasilkah SpaceX mewujudkan rencana besarnya? Apakah manusia benar-benar bisa hidup di Mars? Sampai saat ini, para ilmuwan sedang mempelajari potensi kehidupan di Mars. Sebagaimana dilansir Livescience, Alberto Fairen, ilmuwan dari SETI Institute and NASA Research Center memperkirakan bahwa penemuan bongkahan es di Mars, menunjukkan adanya perairan besar di permukaan Mars.
Kabarnya, Elon akan mengirim sekelompok perintis untuk terbang ke Planet Merah. Mereka akan membawa beberapa perlengkapan untuk membangun kubah transparan, yang diangkut dengan roket. Karena manusia tidak dapat bertahan tanpa oksigen, kubah dilengkapi dengan oksigen cair dan metana.
Elon berharap dia dapat membangun sebuah pemukiman kecil di Mars. Meski bukan mimpi yang sederhana, SpaceX yakin bisa mewujudkannya 10-15 tahun kemudian.
"Harga tiket tersebut terbilang cukup murah bagi mereka yang tinggal di negara-negara maju," ungkap Elon, seperti dilansir Extravaganzi.com, (1/12).
Berhasilkah SpaceX mewujudkan rencana besarnya? Apakah manusia benar-benar bisa hidup di Mars? Sampai saat ini, para ilmuwan sedang mempelajari potensi kehidupan di Mars. Sebagaimana dilansir Livescience, Alberto Fairen, ilmuwan dari SETI Institute and NASA Research Center memperkirakan bahwa penemuan bongkahan es di Mars, menunjukkan adanya perairan besar di permukaan Mars.
No comments