Ilmuwan Dibuat Bingung Mengapa Galaksi Bisa Tumbuh Begitu Cepat Saat Alam Semesta Masih Bayi
Area langit yang diamati teleskop Spitzer yang disebut bidang COSMOS, singkatan dari Cosmic Evolution Survey |
AstroNesia ~ Para astronom menggunakan teleskop ruang angkasa NASA berada di tengah-tengah survei yang dirancang untuk mengetahui bagaimana galaksi di alam semesta muda tumbuh begitu cepat.
Hasil pertama dari proyek menggunakan Spitzer Space Telescope, menunjukkan ratusan galaksi besar (100 kali massa Bima Sakti) yang ada saat alam semesta masih bayi.
Ini menyajikan dilema bagi para astronom, yang kesulitan untuk menjelaskan bagaimana raksasa tersebut terbentuk begitu awal dalam sejarah alam semesta.
"Jika Anda menganggap survei kami seperti memancing galaksi di laut kosmik, maka kita menemukan lebih banyak ikan besar di perairan dalam dari perkiraan sebelumnya," kata penulis utama Charles Steinhardt, dari NASA's Infrared Processing and Analysis Center (IPAC) di California Institute of Technology di Pasadena, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Proyek ini dijuluki SPLASH (singkatan dari Spitzer Large Area Survey with Hyper-Suprime-Cam). Peneliti bermaksud untuk mengunakan teleskop ini selama 2.475 jam untuk melihat dua daerah gelap di langit yang jauh dari bidang bintang Bima Sakti.
Bidang yang diperiksa sebelumnya disebut Cosmic Evolution Survey (COSMOS) dan bidang Subaru / XMM-Newton (SXDS). Wilayah bidang ini masing-masing berukuran delapan bulan purnama. Pemeriksaan Spitzer dalam panjang gelombang inframerah akan membantu para astronom melihat massa galaksi tersebut.
Model pembentukan bintang saat ini menyatakan bahwa galaksi awal menabrak satu sama lain dan ketika mereka bergabung, mereka tumbuh lebih besar dan mendorong pembentukan bintang. Namun, proses ini tidak akan bekerja cukup cepat (sejauh astronom pahami), jika mengikuti model ini, Spitzer seharusnya akan melihat galaksi besar pada jarak antara 800 juta dan 1,6 miliar tahun setelah alam semesta terbentuk.
Mungkin galaksi pertama terbentuk lebih awal dari ilmuwan duga. Meskipun banyak astronom percaya galaksi mulai tumbuh sekitar 500 juta tahun setelah Big Bang yang membentuk alam semesta,tapi proses pertumbuhan itu dimulai 400 juta tahun setelah Big Bang. Namun ada teori lain juga.
"Sangat sulit untuk membentuk sesuatu yang begitu besar dan begitu cepat," kata Josh Speagle, rekan penulis studi dari Harvard University di Massachusetts, mengatakan dalam pernyataan yang sama. "Jadi sangat mungkin bahwa galaksi ini telah membentuk bintang terus menerus sejak mereka lahir."
Para ilmuwan akan melihat lebih dekat pada galaksi ini menggunakan teleskop Subaru di Hawaii, yang akan melakukan beberapa tahun pengamatan untuk menindaklanjuti apa yang ditemukan Spitzer.
Sebuah laporan berdasarkan studi ini baru-baru muncul di Astrophysical Journal Letters.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
No comments