Objek Misterius SDSS1133 Bingungkan Para Ilmuwan

Ini adalah gambar yag diambil oleh Teleskop Keck II di Hawaii yang menunjukkan galaksi kerdil Markarian 177. Galaksi ini diduga sebagai hasil penggabunga dua galaksi. Objek SDSS1133 (kiri bawah) mungkin sebuah lubang hitam yang dikeluarkan ke ruang angkasa selama penggabungan galaksi Markarian 177.

AstroNesia ~ Sebuah objek yang sebelumnya dianggap sebagai supernova mungkin sebenarnya sebuah  lubang hitam yang dikeluarkan dari galaksi asalnya.

Pengamatan lebih lanjut harus memberikan jawaban pasti, tapi apa pun hasilnya, objek ini akan menjadi unik:  

- Jika itu supernova, maka ia akan menjadi supernova generasi baru yang terpancar selama beberapa dekade (1 dekade = 10 tahun), sedangkan sebagian besar supernova terbakar dalam waktu kurang dari setahun.

- Jika itu lubang hitam, tampaknya ia menjadi hasil dari dua lubang hitam yang bertabrakan, dan secara bersamaan dikeluarkan dari penggabungan galaksi induknya.

"Ini bisa menjadi supernova tipe baru yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Tapi itu akan menjadi salah satu kasus paling ekstrim yang pernah diamati," kata astronom Michael Koss, yang memimpin penelitian ini. Di sisi lain, Koss mengatakan pihaknya bisa memberikan semua informasi baru tentang perjalanan lubang hitam. "Apa pun yang kita temukan, itu menarik."

Sebuah Cahaya Di Tempat Yang Seharusnya Gelap

Koss dari Swiss National Science Foundation, mulai mencari objek SN (Supernova) pada tahun 2010. Observasi sebelumnya menunjukkan bahwa SDSS1133 adalah supernova, bintang yang bahan bakarnya telah mencapai akhir dan meledak dalam kilatan spektakuler.

Tapi Koss terkejut ketika ia menemukan gambar arsip dari teleskop Pan-STARRS yang diambil tahun 1950-an, dengan SDSS1133 terlihat jelas di langit. SDSS1133, apa pun itu, telah bersinar terang selama lebih dari 60 tahun. Belum diketahui ada supernova yang pernah terbakar begitu lama. Dan dalam enam bulan terakhir, objek itu mulai semakin cerah. Biasanya supernova melepaskan satu flash brilian dan kemudian redup.

Berdasarkan pengamatan terbaru dengan menggunakan beberapa instrumen, termasuk teleskop NASA SWIFT, Koss mengatakan sebuah hipotesis yang lebih menarik, dia mengatakan bahwa SDSS1133 adalah lubang hitam. Objek-objek lubang hitam dapat terlihat sangat terang, sebagaimana gravitasi lubang hitam dapat memanaskan gas di dekatnya, yang kemudian memancarkannya. Lubang hitam cemerlang juga disebut Active Galactic Nuclei (keluarga objek yang juga mencakup quasar), karena mereka biasanya ditemukan di pusat galaksi.

Namun, SDSS1133 terlihat terletak 2.600 tahun cahaya dari inti galaksi induknya. Markarian 177 adalah galaksi kerdil yang terletak di dalam mangkuk Big Dipper, dalam konstelasi Ursa Major. Pengamatan dengan teleskop Keck II di WM Keck Observatory di Hawaii menunjukkan bukti bahwa Markarian 177 baru-baru ini mengalami gangguan yang signifikan.



"Kami menduga kita melihat akibat dari penggabungan dua galaksi kecil dan lubang hitam di pusat mereka," kata rekan penulis Laura Blecha, di University of Maryland's Department of Astronomy, mengatakan dalam sebuah pernyataan. Blecha mempelajari bagaimana dua lubang hitam dapat bergabung bersama dan mengalami recoil (melompat), tendangan yang berpotensi dapat mengirim lubang hitam baru terlempar dari galaksi induknya. "Para astronom yang mencari lubang hitam yang melompat sampai sekarang belum mampu mendeteksinya, sehingga menemukan satu dari objek seperti ini akan menjadi penemuan besar."

Lompatan dalam penggabungan lubang hitam terbentuk dari gelombang gravitasi, yang merupakan riak dalam ruang dan waktu, kata Koss.

"Tabrakan lubang hitam adalah sumber terbesar dari gelombang gravitasi," kata Koss. Jika SDSS1133 adalah hasil dari sebuah penggabungan lubang hitam , itu akan menjadi menarik karena itu berarti jenis peristiwa yang dapat berlangsung di galaksi kerdil, katanya. "Ada banyak galaksi kerdil di dekat kita. Jadi [penggabungan lubang hitam] mungkin sesuatu yang kita benar-benar bisa dideteksi."

Jadi Objek Apa Sebenarnya Ini? 

Untuk mencari tahu apakah SDSS1133 adalah lubang hitam atau supernova, para peneliti akan mencari keberadaan suatu jenis atom karbon, yang disebut karbon 4. Intensitas penggabungan lubang hitam dapat menciptakan volume tinggi karbon 4 yang mengelilingi materialnya. Koss mengatakan, tim harus mampu mengamati kelimpahan karbon 4 dengan pengamatan yang dilakukan oleh Teleskop luar angkasa Hubble atau Observatory Chandra X-Ray.

Ada satu kemungkinan lagi bagi SDSS113. Jika ini bukan sebuah lubang hitam atau supernova jenis baru, itu bisa jadi jenis yang bintang yang tidak biasa, yang disebut sebagai luminous blue variable (LBV). Bintang-bintang besar secara berkala menjalani letusan besar, memuntahkan sejumlah besar materialnya ke ruang angkasa. Akhirnya, mereka meledak sebagaimana supernova.

Jika SDSS1133 adalah LBV, maka objek ini akan terus meletus dari 1950 sampai 2001, sehingga "yang menjadi bintang LBV yang meletus paling lama yang pernah diamati."


Apapun itu, SDSS1133 adalah sebuah objek yang menarik.

Studi ini diterbitkan pada tanggal 19 November dalam Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.

Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi

No comments

Powered by Blogger.