Badai Matahari Monster Sebabkan Aurora Spektakuler Hari Ini Di Bumi

Gambar NOAA ini menunjukkan perkiraan untuk aktivitas aurora saat badai matahari yang parah menghantam Bumi 18 Maret. Ahli cuaca antariksa NOAA mengatakan ada kesempatan aurora teerlihat jauh ke selatan hingga pertengahan Amerika Serikat, sepanjang garis memanjang melalui Tennessee.

AstroNesia ~ Aurora adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari (angin surya).

Tapi kali ini membuat decak kagum para pengamat langit.  Sebab aurora kali ini muncul dengan pemicu kekuatan badai matahari yang lebih signifikan dan spektakuler dari perkiraan para pengamat cuaca antariksa. 

Fenomena indah aurora ini muncul dipicu oleh dua ledakan plasma magnetik matahari pada Minggu pekan lalu. Badai matahari itu kemudian sampai ke langit bumi pada Selasa pagi, lebih awal 15 jam dari perkiraan awal para pengamat cuaca antariksa. 

Aurora di Norfolk

Perhitungan para pengamat, badai matahari yang menyapa langit bumi tergolong parah, yakni peringkat 4. Untuk diketahui menurut standar National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) efek elektromagnetik badai matahari ada pada kisaran tingkat 1 hingga 5. Artinya, badai pada pekan lalu cukup besar. 

Aurora di Alaska

"Itu secara signifikan lebih kuat dari yang diharapkan," ujar Thomas Berger, Direktur Pusat Prediksi Cuaca Antariksa, Colorado, Amerika Serikat.  Meski pihak berwenang memperingatkan potensi gangguan jaringan listrik, pelacakan GPS dan sistem komunikasi, namun sejauh ini Berger mengatakan tak ada semburan radiasi yang berdampak pada operasi satelit. 

Aurora Borealis atau cahaya uata telah terlihat sejak Selasa pagi sebelum matahari terbit di langit Utara AS. Fenomena itu terlihat dari pengamatan di wilayah Washington, North Dakota, South Dakota, Minnesota dan Wisconsin.

Untuk diketahui aurora merupakan fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet. Di Bumi, aurora terjadi di daerah sekitar Kutub Utara dan Kutub Selatan. Aurora terjadi akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari (angin surya). 

Penampakan aurora yang mencolok dilaporkan muncul di Estonis dan Alaska. Pengamat juga memperkirakan aurora kali ini juga menyapa langit di wilayah Rusia, Eropa Utara dan Jerman tengah serta Polandia.  Sedangkan di belahan bumi selatan, fenomena dilaporkan muncul dari pengamatan di Dunedin, Selandia baru, Perth dan Goulburun, Australia.

Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi

No comments

Powered by Blogger.