Rover Yutu Ungkap Geologi Kompleks Bulan
Rover Yutu di Bulan |
AstroNesia ~ Rover Yutu milik Cina atau Jade Rabbit telah membantu para astronom untuk mengungkap sejarah geologi Bulan yang "kompleks".
Pengukuran radar penembus tanah yang diambil oleh Yutu mengungkapkan setidaknya sembilan lapisan di bawah permukaan di lokasi pendaratan, menunjukkan bahwa beberapa proses geologi telah terjadi di Bulan.
Penulis utama Xiao Long, seorang profesor dari China University of Geosciences di Wuhan, mengatakan bahwa lapisan permukan bulan ini merupakan hasil dari lava yang terlapisi oleh tanah. Hal ini dikenal dengan istilah regolith, yang mana permukaan tanahnya di atas bebatuan yang telah mengalami pelapukan.
"Hal ini sangat mungkin episode letusan gunung berapi, di mana telah menjadi lembah di kedalaman yang lebih besar," ungkap ilmuwan negeri Tirai Bambu itu. Radar pendeteksi tanah Yutu menunjukkan hasil awal dari penemuannya. Dijelaskan, permukaan tanah di bulan berasal dari letusan lava sebanyak lima kali, hingga membentuk cekungan cukup besar mencapai kedalaman 1 kilometer.
Radar Yutu ini juga berhasil mendeteksi lima lapisan di bawah permukaan bulan, tepatnya pada kedalaman 400 meter.
Dengan demikian, hasil eksplorasinya berhasil melebihi yang dilakukan oleh Apollo dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), yang menjelajah di Bulan tahun 1969-1972.
"Misi Apollo hanya mengebor regolith dengan kedalamam 3 meter. Strukur yang kami temukan ini, memberitahukan kami perisitwa vulkanisme di bulan. Ini berarti unsur penting dalam sejarah bulan," ucap Xiao.
Keberhasilan CNSA (Badan Antariksa Cina) ini dikarenakan Yutu berhasil mendarat pada daerah yang dikenal dengan Mare Imbrium. Sementara NASA hanya mendarat di Imbrium yang lebih muda usianya.
Diketahui, CNSA meluncurkan Yutu sejak 2013 lalu. Yutu harus melakukan zigzag dalam mengeksplorasi bulan sejauh 114 meter, sebelum berhenti di lokasi yang diinginkan, yaitu di Mare Imbrium.
Hasil penemuan misteri Bulan ini, diterbitkan oleh Xiao ke dalam jurnal Science pada edisi Minggu ini.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
No comments