Seperti Apa Rasanya Hidup Di Bulan Uranus Titania Dan Miranda?

Citra Bulan Uranus Titania yang diambil Voyager 2

AstroNesia ~ Uranus akan menjadi planet yang menarik untuk dikunjungi, tapi tinggal di sana akan sangat sulit. Namun, bulan-bulannya memiliki cerita yang berbeda.

Uranus memiliki 27 bulan yang diketahui, dan lima satelit terbesarnya sering dianggap nya "major moons." Jika kita ingin mendirikan basis permanen pada satelit Uranus, Titania dan Miranda adalah target yang bagus - Titania menyajikan gravitasi terkuat (hampir 4 persen dari bumi), dan Miranda memiliki permukaan yang mantap untuk dieksplorasi.  

Karena Voyager 2 adalah satu-satunya pesawat ruang angkasa untuk mengunjungi sistem Uranus, masyarakat Bumi masih belum tahu banyak tentang bulan planet ini.

Gambar dari Voyager 2 menunjukkan bahwa belahan bumi selatan Titania memiliki banyak kawah dan bentang alam tektonik, termasuk lembah dan patahan, beberapa di antaranya bisa menjadi lokasi yang menarik untuk dikunjungi. Kawah terbesar pada Titania memiliki diamter sekitar 203 mil (326 kilometer)  dan ngarai terpanjangnya membentang di lebih dari 930 mil (1.500 km) dari khatulistiwa hingga hampir ke kutub selatannya.
 

Citra Miranda yang diambil Voyager 2

Di sisi lain, Miranda sangat bervariasi dan campur aduk, menyerupai teka-teki yang tidak disatukan dengan benar. Formasi aneh ini disebut korona, yang merupakan struktur beralur oval menyerupai sirkuit balap. Ia juga memiliki dataran kawah yang saling silang dengan ngarai besar dan patahan.

Beberapa tebing patahan Miranda memiliki kedalaman sekitar 12 kali lebih dalam dari Grand Canyon. Karena gravitasi Miranda yang sangat rendah, (kurang dari 1 persen dari bumi), batu yang jatuh dari atas tebing akan memakan waktu sekitar 10 menit untuk mencapai bagian bawah. Patahan ini bisa menjadi tempat yang menyenangkan bagi pencari sensasi. "Saya pikir itu akan menjadi sedikit berbahaya, tetapi jika kita tinggal di Miranda mungkin akan ada beberapa pemberani yang ingin melompat dari tebing itu," kata Jeff Moore, seorang ilmuwan keplanetan di NASA Ames Research Center di California.

Semua bulan Uranus tidak memiliki cuaca, warna langit dan tekanan permukaan tidak ada karena atmosfernya tidak ada. Mereka juga sangat dingin: misalnya suhu rata-rata Titania sekitar minus 334 Fahrenheit (minus 203 Celcius).

Selain dingin yang mematikan, tidak jelas apa lagi bahaya yang akan dialami di bulan Uranus. Mereka mungkin memiliki gempa bulan, serta cryo vulkanisme yang bisa mengguncang tanah. Radiasi dari partikel bermuatan yang dihasilkan oleh magnetosfer Uranus juga bisa menimbulkan masalah, terutama jika Anda tinggal di sisi bulan yang menghadap jauh dari planet (satu sisi Titania dan Miranda menghadap Uranus setiap saat).

Titania memakan waktu hampir sembilan hari bumi berputar pada porosnya, sementara Miranda membutuhkan waktu sekitar 1,4 hari. Jika Anda tinggal di ekuator bulan ini, Anda bisa mengalami siklus siang-malam yang normal, tapi hal tersebut tidak berlaku di daerah kutub.

Tidak seperti planet lain di tata surya, Uranus memiliki kemiringan sumbu sekitar 98 derajat. Ini berarti bahwa selama perjalanan planet mengelilingi matahari yang memakan waktu 84 tahun, kutub Uranus dan bulan-bulannya mengalami 42 tahun terkena cahaya matahari dan 42 tahun gelap.

Jika Anda melihat matahari melalui filter dari Titania atau Miranda, ia akan muncul sebagai cakram yang sangat kecil,seperti titik terang, kata Moore. Dan jika Anda berada di sisi bulan yang dihadapi Uranus, planet ini akan terlihat besar - Uranus akan terlihat sekitar 41 kali ukuran bulan kita dari Miranda, dan sekitar setengahnya dari Titania.

Anda juga bisa melihat bulan utama Uranus lainnya dari permukaan Titania dan Miranda. "Semua akan membentuk disk yang cukup besar di langit," kata Moore.

Dan jika Anda mengirim pesan ke Bumi, sinyal radio akan membutuhkan waktu rata-rata sekitar 2,5 jam untuk mencapai Bumi.

Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi